Blog amienragiel ini saya ciptakan untuk menampung berbagai macam tutorial, trik dan artikel lainnya, dengan tujuan untuk berbagi cerita, pengalaman dan ilmu yang bisa bermanfaat sampai nanti akhir khayat. "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

11 April 2016

Membuat cloud storage sendiri dengan owncloud

Saat ini layanan Cloud Storage sudah banyak bertebaran di internet, dari yang gratisan hingga berbayar. Contoh yang populer saat ini adalahDropbox yang menyediakan space sebesar 2GB secara cuma-cuma yang bisa diupgrade hingga maksimal 18GB, kemudian ada lagi Google Drive,SugarSyncSpiderOak dan Microsoft SkyDrive. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan layanan Cloud Storage dapat anda baca di artikel “Perbandingan Beberapa Cloud Storage“.
Nah di tutorial kali ini kita akan mencoba membuat layanan Cloud Storage sendiri yang dapat  digunakan untuk pribadi, komunitas, maupun lembaga atau perusahaan. Disini kita akan menggunakan sebuah CMS (Content Management System) yang memang khusus dibuat untuk layanan Cloud Storage mirip Dropbox atau Google Drive, CMS tersebut adalah ownCloud yang dapat diunduh secara cuma-cuma dan merupakan salah satu perangkat lunak sumber terbuka (Open Source). Daftar lengkap fitur dari ownCloud dapat ditemukan disini.
OwnCloud termasuk dalam kategori Infrastructure as a Service (IaaS) Layanan awan. Dengan ownCloud kita dapat menyimpan file, folder, kontak, audio, galeri foto, kalender dan dokumen lainnya. Kita juga dapat mengakses file dan melakukan sinkronisasi file yang terdapat pada server ownCloud dengan perangkat mobile, desktop, atau peramba web.
Catatan: Untuk tutorial instalasi web server (Apache, MySQL, PostgreSQL, PHP) tidak akan dijelaskan disini, saya anggap mesin yang akan kita gunakan sebagai tempat instalasi ownCloud sudah terdapat paket-paket dependensi yang diperlukan oleh ownCloud. 

Baik, langsung saja berikut adalah step-by-step cara menginstalasi ownCloud.
Langkah pertama adalah memastikan bahwa di environment server kita sudah terinstal software berikut:
Apache HTTP Server versi 2 keatasPHP versi 5.1 keatas : php5 php5-json php-xml php-mbstring php5-zip php5-gd php5-sqlite curl libcurl3 libcurl3-dev php5-curl php-pdoUntuk database dapat menggunakan SQLite, MySQL 5.1 keatas, atau PostgreSQL 8 keatas
Untuk sistem operasinya sendiri dapat menggunakan GNU Linux, Microsoft Windows, Solaris, MacOSX maupun keluarga BSD (FreeBSD, NetBSD, OpenBSD, dll) selama terdapat web server HTTP dan PHP serta database engine (SQLite, MySQL, PostgreSQL). ownCloud juga mendukung autentifikasi pengguna berdasarkan LDAP.
Setelah yakin mesin yang akan kita gunakan sudah memenuhi persyaratan diatas maka langkah selanjutnya adalah mengunduh paket ownCloud di alamat berikut:
http://owncloud.org/owncloud-download-4-0-0

Untuk pengguna linux dapat menggunakan perintah berikut:
wget -qO – “http://owncloud.org/owncloud-download-4-0-0″ | tar zjvf –
cp -r owncloud/*/path/tempat/webserver

Catatan: yang berwarna dilahkan disesuaikan sesuai dengan direktori public_html anda masing-masing.
Contoh:
CentOS / Fedora  :  /var/www/htmlDebian / Ubuntu   :  /var/www

Setelah tersalin selanjutnya kita akses alamat hostnya, misal dalam contoh kali ini saya mengunakan localhost, sehingga akan tampil halaman untuk membuat sebuah akun administrator seperti berikut:

Membuat Akun Administrator ownCloud
Silahkan klik pada menu “Advanced” untuk mengubah direktori tempat data akan disimpan dan tentukan database yang akan digunakan apakah SQLite, MySQL atau PostgreSQL. Saran saya jika data atau penggunanya tidak terlalu banyak kita bisa menggunakan SQLite, sedangkan jika datanya besar maka gunakan MySQL atau PostgreSQL. Jika kita menggunakan MySQL atau PostgreSQL sebagai databasenya, maka sebelumnya kita harus membuatkan databasenya terlebih dahulu.
Untuk membuat database di MySQL beserta penggunanya dapat menggunakan query berikut:
CREATE DATABASE owncloud;
GRANT ALL ON owncloud.* TO ‘dbuser‘@’localhost‘ IDENTIFIED BY‘dbpass‘;
FLUSH PRIVILEGES;
Sedangkan untuk PostgreSQL sebagai berikut:
CREATE USER dbuser WITH PASSWORD ‘dbpass‘;
CREATE DATABASE owncloudOWNER dbuser ENCODING ‘UTF8′;
GRANT ALL PRIVILEGES ON DATABASE owncloud TO dbuser;
Catatan: silahkan sesuaikan yang saya beri warna merah tebal.

Kemudian isi form untuk koneksi database pada instalasi ownCloud dengan nama database, pengguna dan kata sandi database yang telah kita buat tadi.
Setup Database ownCloud
Setelah terisi dengan benar selanjutnya klik “Finish“. Maka ownCloud akan membuatkan struktur tabel pada database dan memasukkan satu akun administrator yang tadi kita buat. Berikut adalah tabel yang dibuat oleh ownCloud:

Nah instalasi ownCloud sudah selesai, tapi ada satu masalah yang harus diatasi. Pada saat pertama kali kita menjalankan ownCloud yang sudah kita instal akan muncul galat seperti ini:
Cannot modify header information – headers already sent by (output started at …….

Jangan panik karena itu memang salah satubugs kecil dari versi ownCloud yang kita gunakan ini. Untuk mengatasinya cukup mudah, buka file berikut ini dengan menggunakan text editor:
/path/tempat/instalasi/owncloud/apps/files_odfviewer/appinfo/app.php
Kemudian hapus whitespace pada akhir baris kodenya hingga akhir penutup tag PHP.
<?php
OCP\Util::addStyle( ‘files_odfviewer’, ‘webodf’ );
OCP\Util::addStyle( ‘files_odfviewer’, ‘odfviewer’ );
OCP\Util::addScript(‘files_odfviewer’, ‘viewer’ );
OCP\Util::addScript(‘files_odfviewer’, ‘webodf’);
?>
[THIS IS A BLANK LINE]

Ubah menjadi seperti berikut ini:
<?php
OCP\Util::addStyle( ‘files_odfviewer’, ‘webodf’ );
OCP\Util::addStyle( ‘files_odfviewer’, ‘odfviewer’ );
OCP\Util::addScript(‘files_odfviewer’, ‘viewer’ );
OCP\Util::addScript(‘files_odfviewer’, ‘webodf’);
?>

Tutorial lengkap mengatasi galat tersebut dapat anda baca disini. Selesai sudah proses instalasi ownCloud.
Akhirnya kita sampai juga di penghujung tutorial singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membutuhkan. Sekian dulu tutorial singkat membuat Cloud Storage ini. Untuk mencoba menggunakannya silahkan anda lakukan sendiri karena menu-menu yang terdapat di ownCloud ini saya rasa cukup mudah dipahami. Silahkan lakukan eksplorasi lebih lanjut, dan jika anda ingin bertanya mengenai pembahasan tutorial ini silahkan ertanya melalui kolom komentar dibawah. Terima kasih, see you next time.
Referensi:
http://owncloud.org/install/http://www.tukangubuntu.com/owncloud-3.htmlhttp://www.howtoforge.com/your-cloud-your-data-your-way-owncloud-4.0-nginx-postgresql-on-centos-6.2

Cara setting ProFTPD dengan MySQL Backend di Ubuntu 12.10

Introduction

This article will guide you thorough setting up ProFTPD on Ubuntu with a MySQL backend for users and groups.
Warning: FTP is inherently insecure! Consider configuring ProFTPd to use SFTP, a secure alternative to FTP implemented under SSH.
Prerequisite This tutorial presumes you have already installed and configured MySQL and phpMyAdmin.
If you have not, you can follow How to Install and Secure phpMyAdmin on Ubuntu 12.04.

Install ProFTPD with MySQL support

sudo apt-get install proftpd-basic proftpd-mod-mysql
This will install all the required packages. If the installation asks, choose standalone mode.

Configure the database

Go to your phpMyAdmin installation and log in.
Select the "Privileges" tab and click "Add user".
users Now you will need to select the desired username, I suggest "ftpd" (without the quotes) and generate the password for the user. Store that information, we will need it later.
In the "Database for user" section, select "Create database with same name and grant all privileges".
This will create a user and a database that ProFTPD can use. Now we need to populate the database with some tables. On the left, you should now see a new database (that has the same name as the user, in our case "ftpd") - click on it.
Now click the SQL tab, paste the following and click "Go":
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `ftpgroup` (
  `groupname` varchar(16) COLLATE utf8_general_ci NOT NULL,
  `gid` smallint(6) NOT NULL DEFAULT '5500',
  `members` varchar(16) COLLATE utf8_general_ci NOT NULL,
  KEY `groupname` (`groupname`)
) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=utf8 COLLATE=utf8_general_ci COMMENT='ProFTP group table';

CREATE TABLE IF NOT EXISTS `ftpuser` (
  `id` int(10) unsigned NOT NULL AUTO_INCREMENT,
  `userid` varchar(32) COLLATE utf8_general_ci NOT NULL DEFAULT '',
  `passwd` varchar(32) COLLATE utf8_general_ci NOT NULL DEFAULT '',
  `uid` smallint(6) NOT NULL DEFAULT '5500',
  `gid` smallint(6) NOT NULL DEFAULT '5500',
  `homedir` varchar(255) COLLATE utf8_general_ci NOT NULL DEFAULT '',
  `shell` varchar(16) COLLATE utf8_general_ci NOT NULL DEFAULT '/sbin/nologin',
  `count` int(11) NOT NULL DEFAULT '0',
  `accessed` datetime NOT NULL DEFAULT '0000-00-00 00:00:00',
  `modified` datetime NOT NULL DEFAULT '0000-00-00 00:00:00',
  PRIMARY KEY (`id`),
  UNIQUE KEY `userid` (`userid`)
) ENGINE=MyISAM  DEFAULT CHARSET=utf8 COLLATE=utf8_general_ci COMMENT='ProFTP user table';
This will create the tables we need.

Create Your User

Click on the "ftpuser" table in the left column and then on the "Insert" tab.
This allows you to insert a user. Populate the userid (which is the username a user will login to FTP) and homedir (the FTP user home - should be present on the system).
Password in the passwd field should be encrypted, to do so you can use this snippet (on your server shell) to generate the password string you can paste into the passwd field:
/bin/echo "{md5}"`/bin/echo -n "password" | openssl dgst -binary -md5 | openssl enc -base64`
Of course replace "password" with your/users desired password.
Here you can see some other field that are self explanatory and are usually used later (login count, last logged in...).
There, you have the correct database, now we just need to configure ProFTPD to use it.

Configure ProFTPD

First edit the ProFTPD configuration file:
sudo nano /etc/proftpd/proftpd.conf
Change the ServerName directive to your desired server name.
If you wish to jail your users to their home directories (so that they can only see their home directories) add:
DefaultRoot ~
To add the SQL configuration and turn off shell validation add on the bottom of the configuration:
Include /etc/proftpd/sql.conf

RequireValidShell         off
Now edit the sql configuration file:
sudo nano /etc/proftpd/sql.conf
So it'll look like this (I suggest you delete everything that is in the file now):
SQLBackend        mysql

#Passwords in MySQL are encrypted using CRYPT
SQLAuthTypes            OpenSSL Crypt
SQLAuthenticate         users groups


# used to connect to the database
# databasename@host database_user user_password
SQLConnectInfo  mysql_database@localhost mysql_user mysql_password


# Here we tell ProFTPd the names of the database columns in the "usertable"
# we want it to interact with. Match the names with those in the db
SQLUserInfo     ftpuser userid passwd uid gid homedir shell

# Here we tell ProFTPd the names of the database columns in the "grouptable"
# we want it to interact with. Again the names match with those in the db
SQLGroupInfo    ftpgroup groupname gid members

# set min UID and GID - otherwise these are 999 each
SQLMinID        500

# Update count every time user logs in
SQLLog PASS updatecount
SQLNamedQuery updatecount UPDATE "count=count+1, accessed=now() WHERE userid='%u'" ftpuser

# Update modified everytime user uploads or deletes a file
SQLLog  STOR,DELE modified
SQLNamedQuery modified UPDATE "modified=now() WHERE userid='%u'" ftpuser

SqlLogFile /var/log/proftpd/sql.log
Of course you need to replace "mysql_database", "mysql_user" and "mysql_password" with the correct values you choose/generated earlier in the tutorial. If you followed the suggested naming conventions, the line should look something like this:
SQLConnectInfo  ftpd@localhost ftpd password
To enable the MySQL modules in ProFTPD edit:
sudo nano /etc/proftpd/modules.conf
And uncomment (or simply add) the two lines:
LoadModule mod_sql.c
LoadModule mod_sql_mysql.c
Now we need to restart ProFTPD:
sudo service proftpd restart

Test it

Now you can use your favourite FTP client (such as FileZilla) to connect to the server with the sample user you added before.

Common issues

  • The user cannot log in - Always check that you pasted the generated user password line correctly
  • The user cannot write to the home directory - You should set the correct permissions on the home directory:
    • The permissions have to be set to the uid and guid fields you populated when you added the user
    • For example, using default values:
      sudo chown 5500:5500 /path/to/home/directory/

Troubleshooting

You can view the log files of ProFTPD itself:
tail -f /var/log/proftpd/proftpd.log
And the SQL part of ProFTPD:
tail -f /var/log/proftpd/sql.log

Sumber : https://www.digitalocean.com/community/tutorials/how-to-set-up-proftpd-with-a-mysql-backend-on-ubuntu-12-10

Instalasi WebHTB Sebagai Manajemen Bandwidth di Ubuntu Server

WebHTB (Web Hierarchy Token Bucket) adalah sebuah aplikasi berbasis web bersifat open source yang digunakan untuk melakukan manajemen bandwidth guna mendukung QoS (Quality of Service) yang baik. Aplikasi ini dapat memberikan batasan bandwidth pada masing-masing klien. Penggunaan WebHTB berdasarkan rules pada kartu jaringan server, jadi semua lalu lintas data yang melewati kartu jaringan akan segera disaring oleh aplikasi WebHTB.
Topologi yang saya gunakan dalam tutorial ini adalah sebagai berikut: Internet –> Modem –> Router (Ubuntu Server + WebHTB) –> Switch –> Klien. Jika digambarkan akan terlihat seperti ini:
Untuk tutorial yang disertai dengan gambar sudah saya pindahkan ke:
Jadi, bisa dilihat dengan jelas pada gambar topologi diatas, bahwa semua paket dari client yang ingin dilewatkan menuju internet harus melewati PC yang sudah diinstalkan Ubuntu Server 10.10, dimana PC tersebut bertindak sebagai gateway dari client, sebagai router, dan juga sebagai tempat diinstalkannya aplikasi manajemen bandwidth WebHTB, jadi semua paket yang lewat akan tersaring di PC tersebut.
Sebuah aplikasi ada yang membutuhkan dependensi dan ada yang tidak, begitu juga dengan WebHTB. Aplikasi ini membutuhkan dependensi yang akan mendukung kinerjanya dalam membatasi bandwidth client dalam mengakses jaringan yang berada diluar jaringan lokal. Berikut ini adalah paket-paket dependensi yang digunakan untuk mendukung WebHTB:
  1. Apache2, berfungsi sebagai webserver.
  2. Mysql, berfungsi sebagai penyimpan data klien HTB.
  3. PHP, berfungsi sebagai penghubung antara HTB dengan MySQL.
  4. Openssl, berfungsi sebagai keamanan pada Apache2.
  5. SSL-Cert, berfungsi untuk membuat kunci SSL pada Apache2.
Semua dependensi diatas akan dibutuhkan oleh WebHTB dalam menjalankan tugasnya. Jika satu saja tidak terpasang, maka WebHTB tidak akan berjalan dengan sempurna dan dapat dikatakan gagal.
.
Instalasi WebHTB
Instalasi WebHTB bisa dikatakan susah-susah gampang, mungkin bagi sudah familiar dengan sistem di Linux akan terasa mudah, namun bagi yang belum familiar dengan sistem di Linux akan terasa sulit dan kadang sering terjadi kesalahan dan kegagalan.
Berikut ini saya paparkan bagaimana melakukan instalasi WebHTB pada Ubuntu Server 10.10.:
  • Langkah awal yang saya lakukan adalah memperbaharui index dari Ubuntu Server 10.10, agar Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan bisa membaca semua repository Ubuntu pusat. Untuk melakuakannya, pastikan bahwa Ubuntu Server sudah terkoneksi ke internet dan pengguna sudah masuk kedalam mode root, kemudian ketikkan perintah berikut ini # apt-get update. Maka sesaat kemudian Ubuntu akan melakukan indexing ke repository pusat Ubuntu.
  • Setelah selesai, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwa aplikasi WebHTB membutuhkan dependensi dalam menunjang kinerja kerjanya, maka langkah selanjutnya yang saya lakukan adalah melakukan instalasi dependensinya. Ketikkan perintah berikut: # apt-get install apache2 mysql-server-5.0 php5 libphp-adodb php5-cli php5-gd php5-snmp php5-mysql php5-xmlrpc kemudian tekan tombol Enter, setelah itu pengguna akan ditanya apakah ingin melanjutkan, tekan saja tombol “Y” kemudian tombol Enter. Proses ini cukup memakan waktu yang lama, dikarenakan cukup banyaknya dependensi yang diinstal. Tunggu proses ini hingga selesai
  • Setelah selesai diunduh dengan waktu yang relatif singkat, maka akan terdapat sebuah berkas yang bernama WebHTB_V2.9.bz2. Lakukan ekstrak pada berkas tersebut, karena berkas WebHTB yang diunduh tersebut masih dalam bentuk terkompres. Untuk melakukan ekstrak, ketik perintah # tar –xvf WebHTB_V2.9.bz2. Ekstraksi tersebut akan menghasilkan sebuah folder yang bernama webhtb. Cut file webhtb ini ke direktori /var/www dengan perintah # mv webhtb/ /var/www.
  • Langkah berikutnya adalah melakukan instalasi paket OpenSSL dan SSL-Cert untuk membuat kunci keamanan Apache, dimana pengguna akan mengakses WebHTB melalui web browser dari https bukan http yang tentunya akan lebih aman. Untuk melakukannya ketikkan perintah # apt-get install openssl ssl-cert. Jika ditanyakan “Do you want to continue?” jawab ya dengan megetikkan “Y” dan diikuti dengan menekan tombol Enter.
  • Proses berikutnya adalah membuat berkas SSL. Namun sebelumnya pengguna harus membuat terlebih dahulu direktori tempat berkas SSL akan ditempatkan. Pada tutorial ini saya membuatnya di /etc/apache2/ dengan nama ssl, jadi yang harus diketikkan adalah # mkdir /etc/apache2/ssl.
  • Setelah itu barulah dilanjutkan dengan membuat berkas SSL-nya dengan mengetikkan perintah # make-ssl-cert /usr/share/ssl-cert/ssleay.cnf /etc/apache2/ssl/apache.pem.
  • Setelah mengetikkan perintah tersebut dan menekan Enter, akan langsung muncul tampilan berwarna biru yang meminta pengguna untuk memasukkan nama host (hostname). Karena disini saya menggunakan localhost, jadi saya memasukkan localhost.
  • Setelah itu, aktifkan modul SSL agar sertifikat SSL dikenali oleh Apache2 dengan mengetikkan perintah # a2enmod ssl.
  • Setelah itu lakukan restart terhadap Apache2 dengan perintah /etc/init.d/apache2 force-reload.
  • Selanjutnya adalah menempatkan sertifikat SSL yang sebelumnya sudah dibuat di virtualhost Apache2. Untuk melakukannya jalankan perintah berikut ini: # cp /etc/apache2/site-availabe/default /etc/apache2/site-available/ssl.
  • Langkah berikutnya adalah melakukan pengubahan pada berkas SSL yang berada di /etc/apache2/site-available/ssl. Untuk bisa mengubah berkas tersebut ketikkan perintah berikut: # nano /etc/apache2/site-available/ssl.
  • Pada baris paling atas tambahkan NameVirtualHost *:443 dan untuk satu baris dibawahnya, ubah menjadi . Lalu tambahkan skrip berikut ini pada baris paling bawah sebelum baris
: SSLEngine On
SSLCertificateFile /etc/apache2/ssl/apache.pem
SSLCertificateKeyFile /etc/apache2/ssl/9f129ada
  • Nilai 9f129ada didapatkan dari direktori /etc/apache/ssl, bisa dilihat dengan mengetikkan # ls /etc/apache/ssl. Biasanya nilai ini tidak sama pada satu komputer dengan yang lainnya. Silahkan cek sendiri.
  •  Lakukan juga pengubahan pada berkas /etc/apache2/site-available/default dengan mengetikkan perintah # nano /etc/apache2/site-available/default.
  • Pada baris paling bawah sebelum
tambahkan skrip berikut : SSLCertificateFile /etc/apache2/ssl/apache.pem
  • Selanjutnya lakukan restart pada Apache2 dengan perintah # /etc/init.d/apache2 force-reload. Kemudian lanjutkan dengan mengaktifkan modul HTTPS untuk mengakses WebHTB dari browser dengan perintah # a2ensite ssl. Kemudian restart kembali Apache dengan perintah # /etc/init.d/apache2 restart.
  • Tahap berikutnya adalah melakukan setup WebHTB. Pada tahap ini dibutuhkan 1 buah PC yang akan digunakan untuk melakukan setup WebHTB melalui web browser. Saya membutuhkan komputer lain yang memiliki web browser karena Ubuntu Server yang saya gunakan memiliki antar muka CLI yang tidak menyediakan web browser. Untuk tahap ini, saya menggunakan PC yang memiliki sistem operasi Windows XP SP2 yang nantinya komputer ini akan menjadi komputer administrator untuk melakukan konfigurasi, monitoring jaringan, dan lain-lain. Komputer administrator ini terlebih dahulu harus diatur alamat IP-nya, caranya adalah klik Start –> Control Panel –> Network Connections –> Local Area Connection –> Properties –> Internet Protocol (TCP/IP) –> Use the following IP address. Berikan parameter sebagai berikut:
IP address : 10.10.1.100
Subnet mask : 255.255.255.0
Default gateway : 10.10.1.254
Preferred DNS server : 192.168.6.254

Altenative DNS server : 8.8.8.8
  • Masih dalam komputer administrator (bukan Ubuntu Server 10.10), buka web browser dan akses alamat https://10.10.1.254/webhtb/setup. Maka akan muncul halaman setup dari WebHTB. Isi dengan parameter sebagai berikut:
MySQL admin user :root
MySQL admin password : adamkurniawan
MySQL WebHTB user :
MySQL WebHTB password :
MySQL WebHTB password again :
MySQL WebHTB database name : webhtb
Default interface : eth1
Penjelasan dari parameter diatas adalah sebagai berikut:
  1. MySQL admin user: Berisi username dari admin MySQL .
  2. MySQL admin password: Password yang digunakan untuk masuk ke MySQL yang sebelumnya sudah diset pada saat awal instalasi.
  3. MySQL WebHTB database name: Nama database yang akan digunakan untuk menyimpan data-data dari WebHTB.
  4. Default interface: Kartu jaringan yang terhubung langsung ke jaringan lokal.
  • Setelah semua data yang diperlukan selesai diisi, klik tombol Submit. Maka akan muncul jendela kecil yang mengatakan bahwa pengguna (dalam hal ini administrator) harus menghapus berkas setup yang berada di direktori /var/www/webhtb/setup pada Ubuntu Server, klik saja Ok.
  • Beralih ke Ubuntu Server 10.10, jalankan perintah untuk menghapus folder setup WebHTB, yaitu # rm –rf /var/www/webhtb/setup.
  • Langkah terakhir dalam instalasi WebHTB adalah mengganti password root sistem dari Ubuntu Server. Jika tidak diganti, maka administrator tidak akan bisa login ke dalam WebHTB. Untuk mengganti password sistem Ubuntu Server ketikkan perintah # passwd root, kemudian ketikkan password baru yang diinginkan sebanyak dua kali. Misalnya saya menggantinya dengan adam2011.
  • Beralih ke komputer yang bersistem operasi Windows XP SP2 yang dijadikan sebagai komputer administrator. Buka web browser dan akses alamat https://10.10.1.254/webhtb. Akan muncul halaman “This Connection is Untrusted”, klik I Understand the Risks, kemudian klik tombol Add Exception.., lalu klik Confirm Security Execption. Maka pengguna akan disodorkan halaman login dari WebHTB, masukkanlah password sistem yang baru saja diganti yaitu adam2011. Maka halaman WebHTB yang digunakan untuk memanajemen bandwidth pun terbuka. Sampai disini Instalasi WebHTB sudah selesai.
Untuk cara penggunaannya akan dilanjutkan pada tutorial selanjutnya, atau jika Anda sudah penasaran, silahkan dicoba sendiri. Selamat belajar…:)

sumber : kurniawanadam.wordpress.com